Titin, Kepala KB- TK PKP
Titin wanita kelahiran
Jakarta 3 Oktober 1979. Kini baru saja dilantik menjadi Kepala KB-TK PKP. Pendidikan
terakhir beliau adalah D2 PGTK dan saat ini beliau tengah melajutkan pendidikan
S1 PAUD di Universitas Terbuka Rawamangun, Jakarta Timur. Visi misi beliau saat
ini, adalah melanjutkan visi misi yang di laksanakan oleh Ibu Ainun Jariyah, S.Psi., selaku
Kepala TK sebelumnya, yaitu terwujudnya lembaga usia dini, menjadi mitra orang
tua yang melahirkan generasi berakhlak Islami, cerdas dan berbudaya. “Insya
Allah, tahun ini kita akan tambahkan kata ‘berprestasi’, sebelum kata
‘berbudaya’ dalam visi tersebut.” ujar beliau. (Annisa)
Matdali,
S.Sos., M.Pd., Kepala SMK PKP 1
“Saya sangat senang diberikan
kepercayaan untuk memimpin SMK 1. Dan saya merasa ini tanggung jawab besar yang
harus saya jalankan dengan lebih baik lagi,” ujar beliau. Untuk jangka pendek,
beliau menargetkan kelas XII SMK 1 lulus dengan nilai yang minimal dapat
menyamai dengan tahun lalu. Dan untuk jangka panjang, beliau menginginkan SMK 1
dapat menjadi sekolah yang diminati oleh masyarakat, khususnya masyarakat
sekitar PKP. Untuk rencana saat ini,
beliau sedang membentuk tim LKS (Lomba Keterampilan Siswa). Diharapkan tim ini dapat
menyaingi prestasi kejuruan yang telah dicapai sebelumnya. Harapan untuk SMK 1
adalah menjadi lebih baik untuk semuanya, siswa bertambah banyak. (Bella)
H.
Rusnadi, M.Ag., Kepala MI PKP
H. Rusnadi, pria
kelahiran Jakarta, 22 Desember 1966. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala MI
PKP. Pendidikan terakhir beliau adalah S2 managemen pendidikan. “Saya melihat
MI ini adalah madrasah. Walaupun sebenarnya sekolah dan madrasah itu tidak
berbeda, namun madrasah lebih mendalam keagamaannya. Saya ingin menjadikan MI
ini sekolah berbasis generasi Alquran. Maka dari itu, untuk program-program ke
depan saya ingin memunculkan muatan agama yang lebih kental. Mulai dari
kegiatan anak sampai beberapa yang kita lihat di stasiun TV swasta anak umur 6
tahun sudah bisa menghafal surah-surah pendek, mereka bisa mengapa kita tidak
bisa,” ujar beliau saat di wawancarai wartawan Jicshool. Beliau juga
menambahkan menjadi kepala MI itu sebuah amanah. Ini adalah nikmat dari Allah
dan ujian dari Allah. (Annisa)