Nazar
Cinta.
Oleh: Serli Kartika Sari
Seorang gadis manis, alim, dengan hidung mancung, alis tebal, tidak kurus
ataupun gemuk, wajah yang mirip orang
arab, dan lesung pipit yang menghiasi wajahnya saat ia tersenyum. Dia bernama Marsha Novanda. Seorang
alumni dari suatu pondok pesantren modern di daerah Sukabumi, seorang gadis yang aktif, berjiwa
pemimpin, kreatif, pemberani, optimis dan kritis
Tekad yang kuat untuk tidak pacaran sampai ia lulus SMA. Ia sering menyebut ini adalah nazar (janji) dia dengan Allah SWT. Awalnya, nazar ini ditunjukan untuk kakak-kakaknya saat dia menduduki kelas 9. Namun, seiring berjalannya waktu ia mulai sadar
bahwa kakak-kakaknya itu hanya menjadikannya
pelampiasan. Dari situ ia merubah niat nazar dia menjadi “karena Allah.” Suatu janji yang sulit dipercaya, namun ini adalah suatu janji yang
sangat baik bagi dia menjauhi maksiat, dan dia bisa tetap fokus untuk mengejar
mimpi-mimpinya
Nazar yang ia janjikan kepada Allah juga memiliki konsekuensi yaitu jika dia melanggar maka
hubungan dia dan pacarnya akan mudah berakhir. Dan ini memang sudah terjadi, saat dia kelas 9. Dia
hanya pacaran selama 3 minggu. Namun
pacaran mereka hanya seminggu. Dua
minggunya hanya sekedar di sosmed. Pada akhirnya, mereka putus dengan alasan yang tidak jelas. Setelah dia putus
dengan pacarnya, tidak
lama berbagai macam laki-laki mendekatinya. Namun, dia tetap
teguh untuk terus berusaha agar nazarnya terus berjalan.
Masa SMP kini telah berhasil dia lewati. Dan
sekarang dia menempuh jalan baru dengan bersekolah di SMK 2 PKP JIS. Dan Marsha adalah salah satu
murid kelas X Analis Kesehatan. Sekolah dengan mayoritas laki-laki menjadi
suatu tantangan tersendiri baginya. Bayangkan
saja, satu sekolah hanya 9
orang murid perempuan. Namun, dari sekolah ini dia memiliki
sebuah cerita yang menjadi suatu pertanyaan besar yaitu “apakah nazar dia akan
terus berjalan atau berakhir di tengah
jalan?”
Laki-laki tinggi, kurus, berhidung mancung, berkulit langsat, berwajah bersih
dan tampan. Seorang laki-laki
yang berhasil membuat Marsha mencoba bertahan untuk terus menjaga perasaan untuknya. Dia adalah Livaldi Wangsadilaga. Biasa disapa Valdi, siswa SMK 2 kelas X TKR (teknik kendaraan
ringan). Bagaimana tidak Marsha ingin terus menjaga perasaanya ke Valdi? Tentu saja karena baru kali ini
dia menemui laki-laki yang memiliki tekad untuk tetap bertahan tidak pacaran
demi satu perempuan. Ejekan teman-temannya sering sekali dia dengar. Dan terkadang mereka bilang untuk
mencari perempuan yang lain
daripada harus menunggu tiga
tahun hanya untuk satu
prempuan. Namun, segala
omongaan itu hanya dia anggap angin
lewat. Dan dia terus
memberikan bukti agar teman-teman dia tahu bahwa dia akan terus maju untuk mendapatkan Marsha .
Memberikan bukti untuk meyakinkan Marsha dengan berusah belajar mengaji
dengan serius -- suatu syarat
utama yang harus Valdi lakukan demi menjadi seorang yang sangat berharga
baginya. Ternyata, Valdi berhasil melakukannya
walaupun dia belum terlalu lancer,
namun usaha dia sering kali membuat Marsha tersenyum bahagia karena kerja keras
Valdi demi mendapatkan hatinya .
Niat
baik yang dapat membuat Valdi memiliki alasan yang kuat untuk tetap menunggu
Marsha. Bagi Valdi, dengan adanya Marsha dia lebih
bersemangat untuk terus berusaha menjadi lebih baik. Valdi juga merasa tidak terkekang oleh
Marsha, karena Marsha tidak pernah
melarang dia terlalu jauh. Dia
hanya meminta Valdi untuk salat
lima waktu sehari semalam.
Dalam perjalanan mempertahankan perasaan mereka, pasti ada perasaan takut. Walaupun demikian, mereka
terus berusaha yakin dan terus berdoa bahwa mereka pasti berhasil untuk sampai
pada saatnya mereka berdua bersama. Ada berbagai ujian yang harus mereka hadapi, bujukan-bujukan, hinaan, dan ejekan orang lain tentang mereka.
Bagi Marsha saat ini adalah ujian yang berat untuk mempertahankan nazar dengan
banyaknya ucapan orang lain
yang terkadang membuat dia berfikir untuk membatalkan nazar. Seperti suatu saat
Marsha meminta Valdi untuk adzan di masjid. Jika dia berhasil,
maka Marsha harus siap membatalkan nazar yang telah berjalan satu tahun. Namun, ternyata Allah berkendak lain, merubah
cara berfikir Marsha tentang pernyataan tadi .
Suatu kesabaran yang telah membuat Marsha sadar bahwa nazar ini harus
terus berjalan. Dan Valdi mengerti. Valdi berusaha untuk
membujuk Marsha untuk tetap menjalankan nazar tersebut dan dia juga tidak mau
Marsha menyesal suatu saat nanti karena telah melanggar janjinya sendiri.
Suatu perjalanan yang sangat panjang bagi
mereka untuk tetap bertahan menjaga perasaan satu sama lain selama tiga
tahun. Semakin banyak ujian
yang mereka terima, semakin
memperkuat mereka berusaha untuk saling mengerti, memberi semangat, dan saling menjaga. Berbagai perjuangan yang
sering mereka berikan satu sama
lain, walaupun seperti itu terkadang
ada saja yang menjadi orang ketiga yang ingin mereka berdua menyerah. Namun sayangnya, usaha orang ketiga ini sering kali gagal
karena dengan adanya orang ketiga ini malah membuat mereka saling mengerti, dan
lebih ingin terus berusaha untuk tetap menjaga dan menjalankan janji mereka
masing-masing. Valdi menunggu
Marsha sampai lulus SMK.
Suatu ujian yang seimbang untuk mereka
melatih kesetiaan dan
kesabaran. Mereka,
memperjuangan sesuatu yang
mereka impikan. Dan insya Allah, mereka akan mendapatkan apa yang mereka
niatkan. Semoga mereka bisa
terus memperjuangkan cinta mereka dengan ridho Allah SWT. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar