MEMPERTAHANKAN
KESUCIAN & KEMENANGAN
(Minal Aidzin Wal Faidzin)
(Minal Aidzin Wal Faidzin)
Oleh
: Drs. K.H. Azhari Baedlawie, M.M
Secara umum, Idul Fitri
kembali suci, karena setiap manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam kondisi
yang suci bersih tiada noda dan dosa. Kondisi yang masih terbebas dari hal –
hal yang buruk yang dapat merusak keindahan penciptanya, sesuai dengan sabda
Nabi Muhammad SAW mengenai orang yang berpuasa dengan sungguh – sungguh,
bagaikan bayi yang baru dilahirkan. Dalam
kondisi yang suci bersih tiada noda dan dosa (hadits riwayat Imam Ahmad). Keadaan suci pada manusia ini
seharusnya selalu dijaga dan dipelihara, yakni mampu mempertahankan selalu
dalam kondisi suci, bersih dan selalu dalam kemenangan untuk menghadapi aral –
rintangan apa saja bentuknya, ATHG (ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
harus bisa dihadapinya).
Ada enam langkah agar kita tetap selalu fitrah, suci bersih dari noda
& dosa terhadap Allah dan selalu dalam kemenangan (dari godaan – godaan
syetan dan iblis). Keenam langkah tersebut adalah :
- Takstiru shaoumi tathowu, memperbanyak puasa sunnah.
- Takstiru tilawatil qur’an, memperbanyak baca Alquran/sholawat ala nabi/wirid.
- Takstiru qiyamul lail, memperbanyak sholat – sholat malam.
- Takstiru shadaqoh, memperbanyak shadaqoh
- Takstiru silahturrahim, memperbanyak silaturahim.
- Takstiru tadqiqul ilmi, memperbanyak mendalami ilmu atau banyak menghadiri majlis - majlis ta’lim
Penjelasan shaum antara lain :
- Puasa enam hari dalam bulan syawal, pahalanya seperti puasa satu tahun.
- Puasa arafah, yakni tanggal 9 Dzulhijjah (sewaktu jamaah haji berada di Arafah/ Wuquf, boleh dari tanggal 8 Dzulhijjah).
- Puasa tanggal 10 Muharram (puasa anak – anak yatim)
- Puasa bai’dho/abyad yakni puasa putih setiap tanggal 14, 15 dan 16 pada setiap bulannya (kalau ingin mempertahankan eksistensi untuk peningkatan).
- Puasa Senin dan Kamis (Allah memperhitungkan/menilai pada diri pribadi manusia).
- Puasa pada bulan Rajab dan Sya’ban (puasa beberapa hari dua bulan berturut - turut menjelang bulan Ramadhan). Diantara puasa – puasa sunnah yang dilakukan Rasullah SAW hampir satu bulan adalah puasa bulan Sya’ban.
- Puasa Nabi Dawud, yakni satu hari puasa, satu hari tidak, secara berturut – turut semampunya (dalam satu riwayat akan memberikan kemudahan – kemudahan dalam mencapai cita – citanya).
Penjelasan tilawatil Qur’an
:
Diusahakan pada setiap
harinya amalan membaca Alquran meskipun hanya satu surat atau beberapa ayat Alquran
atau wirid – wirid lainnya, terutama kalimat talqin (la ilaha ilallah).
Kalau bisa setiap ba’da sholat fardhu sejumlah 165 kalimat lailaha illallah diawal sholawat kepada Nabi Muhammad SAW dan Al –
Fatihah dan doa, atau minimal tiga kali baca kalimat lailaha ilallah. Lakukanlah secara rutin.
Penjelasan qiyamul
lail :
Diharapkan memperbanyak sholat malam antara lain :
- Sholat Tahajud
- Sholat Istikharoh
- Sholat Talaq Bala
- Sholat Hajat
- Sholat Tasbih
- Sholat – sholat lainnya
- Sholat Witir (sebagai penutup)
Dari kegiatan – kegiatan sholat sunnah
diakhiri dengan sholat witir.
Penjelasan shadaqoh antara lain :
Shadaqoh tidak hanya berbentuk uang atau
materi, tapi juga dapat berbentuk kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan orang lain yang dilaksanakan
secara ikhlas. Misalnya, melakukan kegiatan yang mencerdaskan anak bangsa/ta’lim, meringankan
beban orang lain.
Tujuh amalan –
amalan shadaqoh yang langsung diterima
pahalanya, baik di dunia, di alam barzah (kubur) dan diakhirat kelak (hadit
Rasullah SAW) yaitu :
- Mengajarkan ilmu kepada orang lain (sebagai guru)
- Mempunyai anak yang sholeh yang mendoakannya.
- Orang yang membangun, mewaqafkan masjid/mushala/pesantren/madrasah untuk kepentingan umum.
- Orang yang membuat irigasi saluran air untuk kepentingan umum.
- Orang yang membuat sumur dengan sengaja untuk kepentingan umum seperti untuk air minum/penampungan dan airnya jangan sampai banjir (resapan air)
- Orang yang mengajarkan Alquran (mewaqafkan Alquuran/mushaf)
7. Orang
yang menanam pohon berbuah/pohon rindang
teduh diniatkan untuk kepentingan umum (penghijauan)
Penjelasan silaturahmi antara lain :
Diharapkan banyak silaturahim baik
kepada saudara selingkar, kerabat, handai taulan. Hadits Rasullah, “Barangsiapa yang menghendaki dipanjangkan umurnya,
diluaskan rizkinya, hendaknya
memperbanyak silaturahim.” Memperbanyak memperdalam ilmu
diharapkan seringkali mengikuti majlis – majlis ta’lim/mengikuti siaran –
siaran/mendengarkan pengajaran, baik melalui media elektronik maupun media
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar